ivaa-online.org

Komunitas Hong

Komunitas Hong adalah pusat kajian permainan tradisional Indonesia yagn berbasis di Bandung, kawasan Dago. Kata “Hong” mempunyai arti harfiah “bertemu”.

Kegiatan komunitas ini meliputi pengelolaan dan pelestarian permainan anak Indonesia, terutama Jawa Barat. Mereka mengelola area yang cukup besar untuk menampung lebih dari 100 orang ditambah area parkir yang luas dengan kapasitas 20 mobil dan 50 motor.

Mereka sangat terbuka bagi anak-anak yang ingin belajar maupun bermain di sana. Anak-anak akan diajari cara membuat mainan tradisional seperti udang, pecut, dan keris dari daun kelapa. Selain itu anak-anak juga bisa memilih permainan yang aktif dalam gerakan, misal bebentengan dan enggrang. Mainan-mainan tersebut disimpan di sebuah lumbung besar. Ada beberapa saung serta amphitheater dengan kapasitas tampung 50 orang.

Upaya Komunitas Hong ini bisa dikatakan sebagai respon atas laju tumbuhnya permainan anak-anak jaman sekarang yang cenderung mengeksplorasi kemampuan individual. Bahwa permainan tradisional sebenarnya punya potensi besar untuk mengembangkan daya kreativitas sosial anak-anak. Selain perihal mainan, anak-anak di Komunitas Hong juga belajar tentang sejarah lisan dan naskah-naskah kuno.

Secara khusus, ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan Komunitas Hong. Pertama, pembuatan Kampung Kolecer, tempat pelatihan permainan rakyat di Kampung Bolang, Desa Cibuluh. Kedua, pendirian Museum Mainan Rakyat di Bandung. Kemudian, menyelenggarakan Festival Kolecer, sebuah festival mainan rakyat.

Mohammad Zain Alif atau yang sering disapa Kang Zaini adalah pendiri komunitas ini. Sejak 1996 ia sudah aktif di bidang penelitian seni-budaya. Ia mendirikan Komunitas Hong pada 2005 (diresmikan pada 2008). Pada 2010 Kang Zaini memperoleh penghargaan Social Entrepreneur dari British Council.